MELATIH SIKAP ASERTIF

Asertif

Cara Melatih Sikap Asertif

Asertif didefinisikan sebagai kemampuan menyatakan pendapat, ide, kritik, serta perasaannya dengan cara yang elegan, terbuka, serta tidak menyakiti hati orang lain. Sifat ini sangat diperlukan agar komunikasi yang dibangun dapat lebih lugas juga efektif. Mengapa komunikasi asertif menjadi penting?

Sedikitnya inilah beberapa alasannya:

  • Anda percaya diri meminta apa yang Anda inginkan. Banyak orang tidak berhasil mendapat apa yang mereka inginkan hanya karena tidak berani memintanya. Anda tidak akan lagi berkata “Ya” padahal sebenarnya ingin berkata “Tidak” hanya karena takut melukai perasaan orang lain.
  • Mampu membangun relasi yang lebih baik sekaligus mencapai tujuan Anda. Ini berlaku baik untuk relasi pribadi maupun relasi dalam dunia kerja.
  • Menjadi otentik. Anda menjadi versi diri Anda yang sesungguhnya. Walaupun orang lain tidak akan selalu setuju atau mengikuti Anda, akan tetapi mereka akan mempercayai Anda. Bagi Anda “Ya” adalah “Ya” dan “Tidak” adalah “Tidak”.

 

Baca juga: Tips Membangun Kepercayaan Diri

Lalu bagaimana cara kita melatih sikap asertif?

  1. Kendalikan Cara Berkomunikasi Anda

Kunci dalam berkomunikasi secara efektif adalah dengan memantau keadaan melalui pesan-pesan voice dan verbal, terutama suara. Hindari intensitas volume suara yang berlebihan dan ungkapan-ungkapan sarkastik saat berbicara atau menyampaikan pendapat.

  1. Ungkapkan Perasaan

Setelah melihat situasi, biarkan orang lain mengetahui apa yang kita rasakan. Hal ini akan membantu dalam membangun empati dan mencegah adanya perbincangan berkepanjangan tentang perlakuan tidak adil yang kita terima dari orang lain.

  1. Tunggu Respons dari Teman Bicara

Tunggu respons dari teman bicara sambil mengamati petunjuk-petunjuk nonverbal. Pastikan bahwa ekspresi wajah kita tidak berlawanan dengan pesan verbal yang kita sampaikan. Langkah ini awalnya akan sulit untuk dilewati bagi mereka yang tidak punya sikap asertif.

  1. Pastikan Kita Dapat Memahami Respons yang Diberikan

Setelah teman bicara merespons secara tepat, refleksikan pengertian terhadap isi dan perasaan melalui pesan yang kita sampaikan. Ketika kata-kata yang digunakan dapat mewakili perasaan, bisa dipastikan kita sudah saling terhubung dengan teman bicara dan saling memahami.

 

Diolah dari berbagai sumber.