Apakah Anda pernah merasa terjebak dalam rutinitas pekerjaan yang monoton? Atau merasa bahwa pekerjaan Anda tidak lagi memberikan kepuasan dan tantangan yang Anda harapkan? Jika ya, Anda mungkin mengalami fenomena yang dikenal sebagai “quiet quitting”. Dalam beberapa tahun terakhir, istilah ini telah muncul dan menjadi topik hangat di dunia kerja. Quiet quitting mengacu pada perilaku karyawan yang hanya melakukan tugas yang tertera dalam deskripsi pekerjaan mereka tanpa mengambil tanggung jawab tambahan atau inisiatif yang dapat meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan karier.

Fenomena quiet quitting menjadi semakin populer di tengah kondisi pascapandemi. Banyak pekerja yang merasa terbebani dengan tuntutan kerja yang meningkat, keseimbangan kehidupan kerja yang terganggu, dan kurangnya penghargaan atau dukungan dari perusahaan. Hal ini dapat mengakibatkan kelesuan dan kehilangan motivasi dalam bekerja. Penting untuk menyadari bahwa quiet quitting tidak hanya berdampak negatif pada perusahaan, tetapi juga dapat merugikan perkembangan dan kesuksesan karier Anda sendiri.

Salah satu penyebab utama quiet quitting adalah kurangnya tujuan yang jelas dalam pekerjaan. Tanpa memiliki tujuan yang jelas, Anda mungkin merasa terjebak dalam siklus rutinitas yang membosankan dan kurang memotivasi. Selain itu, kurangnya penghargaan atau perasaan tidak adil juga dapat membuat Anda cenderung mengambil sikap pasif dan hanya melakukan yang diharapkan tanpa memberikan yang terbaik. Penting untuk diingat bahwa karier Anda adalah tanggung jawab Anda sendiri. Jika Anda merasa terjebak dalam quiet quitting, jangan diam dan biarkan hal tersebut merusak potensi Anda. Cobalah untuk berkomunikasi dengan atasan atau manajer Anda tentang kekhawatiran dan harapan Anda. Buka dialog yang konstruktif dan ajukan saran untuk meningkatkan situasi kerja Anda. Banyak perusahaan sekarang menerapkan program pengembangan karyawan dan saluran umpan balik untuk memperbaiki lingkungan kerja dan mendorong keterlibatan karyawan.

Selain itu, jangan takut untuk mencari peluang di luar pekerjaan Anda yang saat ini. Pendidikan lanjutan, pelatihan, atau pengalaman baru dapat memberikan energi baru dan membantu Anda menemukan kembali gairah dalam karier Anda. Jangan biarkan quiet quitting membuat Anda terjebak dalam zona nyaman dan menghentikan pertumbuhan Anda. Penting juga untuk mencari keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Terkadang, kelebihan bekerja hanya akan mengakibatkan kelelahan dan kurangnya motivasi. Berikan waktu untuk diri sendiri, keluarga, dan hobi di luar pekerjaan. Ini akan membantu menjaga kebugaran fisik, mental, dan emosional Anda, serta membantu Anda tetap termotivasi dan berkinerja tinggi di tempat kerja.

Dalam dunia kerja yang kompetitif dan terus berubah, mengatasi quiet quitting adalah kunci untuk membangun karier yang sukses. Ingatlah bahwa Anda memiliki kekuatan untuk mengubah situasi dan menemukan kepuasan dalam pekerjaan Anda. Jangan biarkan ketidakpuasan atau kelelahan menghancurkan potensi Anda. Jika Anda merasa sulit untuk melibatkan diri dalam pekerjaan Anda saat ini, pertimbangkan untuk mencari motivasi baru dan menemukan arti yang lebih dalam dalam apa yang Anda lakukan. Identifikasi tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang ingin Anda capai, dan buat rencana untuk mencapainya. Setiap tindakan kecil yang Anda ambil untuk meningkatkan keterlibatan Anda dalam pekerjaan dapat membawa dampak besar pada perkembangan karier Anda.

Selain itu, berperan aktif dalam mencari kesempatan pengembangan diri. Manfaatkan pelatihan, seminar, atau workshop yang ditawarkan oleh perusahaan atau lembaga lain untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan Anda. Teruslah belajar dan berkembang, dan jangan ragu untuk mengeksplorasi bidang yang baru atau menantang. Jangan lupa untuk membangun jejaring profesional yang kuat. Terlibatlah dalam komunitas industri, bergabung dengan kelompok profesional, dan jalin hubungan dengan rekan kerja yang memiliki minat dan tujuan yang sejalan. Dukungan dan inspirasi dari orang-orang sekitar Anda dapat memberikan motivasi tambahan dalam menghadapi tantangan dan meraih kesuksesan.

Terakhir, jangan pernah mengabaikan keseimbangan kehidupan kerja dan pribadi. Jaga kesehatan fisik dan mental Anda dengan mengatur waktu istirahat yang cukup, menjaga pola makan sehat, dan menjalani aktivitas fisik secara teratur. Sisihkan waktu untuk bersantai, menjalani hobi, dan menghabiskan waktu bersama orang yang Anda cintai. Dengan menjaga keseimbangan ini, Anda dapat mempertahankan energi dan semangat yang diperlukan untuk menghadapi tuntutan pekerjaan dengan lebih baik.  Jadi, jangan biarkan quiet quitting menguasai karier Anda. Ambil kendali atas situasi Anda, cari solusi, dan teruslah berkembang. Dengan sikap proaktif dan tekad yang kuat, Anda dapat meraih kepuasan, pertumbuhan, dan kesuksesan dalam karier Anda.

Oleh : Kamilus Viany Wiryoharjo Hurint

Referensi :

https://www.newyorker.com/culture/2022-in-review/the-year-in-quiet-quitting

https://www.investopedia.com/what-is-quiet-quitting-6743910

https://sloanreview.mit.edu/article/dont-let-quiet-quitting-harm-your-career/