MITOS "PENGALAMAN ADALAH GURU TERBAIK"

Training Indonesia Pengalaman Adalah Guru Terbaik

Mungkin kita seringkali mendengarkan nasihat di atas, bahkan sudah menjadi standar bahwa pengalaman adalah sumber penilaian dan evaluasi seseorang yang dianggap sebagai matang, ahli, expert, berkualitas. Namun apakah nasehat tersebut benar? Sejak tahun 1993 saya sudah aktif melakukan wawancara dengan berbagai macam level jabatan, mulai dari operator hingga direktur perusahaan. Banyak hal yang menarik, saya memperhatikan antara pengalaman yang dimiliki seseorang ternyata tidak berbanding lurus dengan kematangan seseorang.

Ternyata pertumbuhan kematangan seseorang belum tentu dipengaruhi hanya oleh pengalaman saja, namun juga didukung oleh adanya niat yang kuat dan keinginan untuk terus mengembangkan kemampuan setiap hari.

Penting juga buat kita selalu mencatat prestasi apa yang sudah kita capai dan kembangkan hari demi hari, bahkan jika itu hanya berupa pengalaman yang singkat namun kita bisa mendapatkan pertumbuhan secara mental yang jauh lebih besar. dibandingkan orang yang sudah memiliki pengalaman yang begitu panjang bertahun-tahun namun mereka tidak pernah mencatat perubahan yang mereka sudah capai atau mereka hanya sekedar melewati hari-hari dengan mengulang-ulang suatu pekerjaan atau bahkan mereka tidak pernah memahami arti pentingnya suatu pertumbuhan.

Banyak sekali orang yang terjebak menganggap bahwa pengalaman berkorelasi langsung terhadap pengembangan diri saya dapat katakan tidak benar! Pengalaman menunjukkan korelasi yang terbalik bahwa hasrat untuk mereka terus belajar akan memberikan daya ungkit yang besar untuk mereka bisa mencapai kualitas kerja yang lebih baik.

Apa yang perlu kita lakukan untuk kita bisa terus melewati proses pertumbuhan secara progresif?

1.Kita perlu memahami arti pertumbuhan itu sendiri dan hal apa saja yang bisa membantu kita bertumbuh dari orang biasa menjadi seorang yang ahli di bidang kita.

2. Kita perlu mencatat secara rutin setiap pengembangan diri yang kita lakukan baik keberhasilan maupun kegagalan dan pembelajaran apa yang kita peroleh dari setiap tahapan itu.

3. Teruslah mencoba hal-hal baru jangan bangga dengan kemapanan belajarlah untuk selalu siap dengan konflik dan perubahan.

Baca juga: Pemimpin Andal, Siap Kehilangan Tim

Oleh Andreas Imawanto