Office Politic dan istilah yang cukup menyeramkan, karena secara visual kita seringkali membayangkan sifat-sifat seperti : kecurangan, makan teman, saling sikut,saling tidak percaya, kepentingan, dikorbankan, pembunuhan karakter, win-lose dan lingkungan kerja yang cenderung tidak konduksif.
Office Politic muncul karena hasil dari kurang implementasinya nilai-nilai positif dan etika kerja yang seharusnya menjadi fondasi perilaku kerja.
Namun office politic juga bisa merupakan akumulasi dari permasalahan yang tidak terselesaikan dan tidak menjadi perhatian perusahaan untuk menyelesaikannya, sehingga muncul perilaku-perilaku yang tidak berdasarkan etika kerja yang normal namun dibiarkan berkembang begitu saja.
Office politic walaupun dalam prakteknya sering kali menimbulkan berbagai macam permasalahan yang berimbas saling percaya, namun seringkali tidak mudah untuk dihilangkan, bahkan mungkin dalam batasan-batasan tertentu juga diperlukan. Terutama jika perusahaan perlu mengendalikan perilaku kerja orang-orang di bawah.
Seyogyanya pula office politic harus dilihat sebagai satu cara untuk mencapai tujuan, namun tetap berada dalam jalur nilai-nilai kerja secara universal maupun nilai-nilai yang ada dalam organisasi tersebut. Sebagai contoh jika ada beberapa karyawan yang tidak bekerja secara optimal maka perusahaan kewajiban untuk melakukan tindakan tindakan yang tegas. Namun demikian ketegasan yang tidak didukung oleh strategi hanya akan menimbulkan konflik baru sehingga perlu bagi perusahaan untuk sedikit bermain “peran” untuk memastikan karyawan tersebut mau untuk berubah sebelum pada akhirnya perusahaan melakukan tindakan yang tegas.
Saatnya kita merubah pola berfikir berkaitan dengan office politic yang sebaiknya tidak lagi dilihat sebagai hal negatif, tetapi sebagai hal yang bisa mendukung tercapainya strategi perusahaan.
Namun yang hal yang perlu diwaspadai adalah jangan sampai office politic tersebut menjadi alat untuk menciptakan “raja-raja kecil” bermain dengan kepentingannya.
Hal inilah yang harus diwaspadai oleh perusahaan dan yang bisa kita lakukan adalah peranan organisasi harus hadir dalam proses pengelolaan SDM dan memastikan segala sesuatunya berjalan sesuai dengan rules yang sudah disepakati.
Topik office politik juga sudah dibuat dalam bentuk kuliah WhatsApp yang sudah diikuti oleh karyawan dari berbagai industri. Jika anda menginginkan resume dari kuliah WhatsApp sudah dilakukan Anda dapat masuk ke website kami www.and-lc.com
Andreas Imawanto , MM., Psikolog sebagai profesional trainer dan konsultam yang khusus untuk di bidang sumber daya manusia sejak tahun 2005 dan telah banyak membantu perusahaan multinasional dan nasional untuk menemukan kunci dari pengelolaan SDM yang semakin hari semakin kompleks.
Sebagai CEO dari PT Anugerah Nusa Dinamika atau AND Learning & Coaching yaitu Lembaga Pengembangan manajemen dan psikologi yang berpusat di kota Bandung tetapi memiliki klien yang tersebar di seluruh Indonesia.
Recent Comments