Apa jadinya jika setiap keputusan kecil bisa menentukan hidup atau matinya seseorang? Until Dawn, sebuah film interaktif yang juga dikenal lewat adaptasi game-nya, bukan sekadar sajian horor yang memacu adrenalin. Ia adalah cermin gelap yang memperlihatkan bagaimana manusia bereaksi saat ketakutan menjadi nyata dan pilihan menjadi beban.

Ketika Ketakutan Menjadi Alat Ukur Psikologis

Dalam Until Dawn, kamu tidak hanya menonton—kamu mengambil keputusan. Apakah kamu akan menyelamatkan temanmu? Atau kamu akan mendahulukan dirimu sendiri? Setiap pilihan membawa konsekuensi, dan game ini tidak memberi ruang untuk penyesalan.

Secara psikologis, ini sangat relevan. Saat manusia berada dalam kondisi stres tinggi, otak tidak lagi bekerja secara rasional. Amigdala—bagian otak yang bertanggung jawab terhadap rasa takut dan respons emosional—mengambil alih, sementara logika dan pertimbangan dari prefrontal cortex mulai memudar. Inilah mengapa keputusan dalam game ini terasa impulsif, bahkan kadang bodoh. Tapi bukankah itu juga sering terjadi dalam kehidupan nyata?

Karakter: Cermin Kepribadian Kita

Salah satu hal menarik dari Until Dawn adalah bagaimana setiap karakter terasa hidup—dengan kepribadian, kekurangan, dan kecemasannya masing-masing. Kita bisa mengenali teman yang mudah panik, yang sok berani, atau yang justru terlalu tenang saat semua orang panik. Ini bukan kebetulan. Karakter-karakter ini dirancang berdasarkan dimensi kepribadian manusia yang nyata, dan reaksi mereka sangat mungkin mencerminkan siapa kita sebenarnya ketika dihadapkan pada situasi kritis.

Tanpa kita sadari, kita ikut terseret dalam refleksi psikologis: “Apakah aku akan bersikap seperti dia kalau berada dalam situasi itu?”

Ketegangan yang Menyembuhkan?

Menariknya, bermain atau menonton horor seperti Until Dawn bisa memberikan manfaat psikologis. Studi menunjukkan bahwa ketegangan dalam lingkungan yang aman dapat meningkatkan kemampuan kita mengatur emosi. Ketakutan yang disajikan dalam batas aman justru bisa menjadi semacam “simulasi” untuk menghadapi stres dalam kehidupan nyata.

Penutup: Horor yang Membuka Mata

Until Dawn bukan sekadar film horor interaktif. Ia adalah pengalaman psikologis yang mengajak kita memahami ketakutan, kepribadian, dan keputusan manusia dalam wujud yang paling mentah. Setiap keputusan kecil dalam game mencerminkan realita bahwa hidup juga penuh dengan pilihan-pilihan yang tampaknya sepele, tapi bisa mengubah segalanya.

Dan pada akhirnya, horor sejati bukan datang dari monster atau hantu, tapi dari diri kita sendiri—dari pilihan yang kita buat, dan konsekuensi yang harus kita tanggung.

Sumber: Scrivner, C. (2021). Horror Fans and Morbid Curiosity During the Pandemic, Personality and Individual Differences.